Polisi mengungkap kondisi siswa kelas 7 SMA Al Izzah berinisial JD (12) yang diduga dianiaya temannya berinisial F. Usai penyerangan Asuntolai, korban mengalami lebam di bagian wajah.
” Usai kejadian, korban Setelah mendapat laporan, pihaknya juga melakukan autopsi dan kini tinggal menunggu hasil visum, kata Kasat Reskrim Polsek Batu, AKP Rudi Kuswoyo, Rabu. (3 Juni 2024).
Polisi menyatakan F dalam keadaan sehat dan tidak mengalami cedera. Keduanya baik-baik saja (JD dan F). Mereka beraktivitas seperti biasa. Baik di sekolah maupun di asrama, katanya.
BACA JUGA : Serang Sopir Truk Pakai Sajam-Senapan, Sekjen IPK Pancur Batu Ditangkap
Seorang siswa kelas 7 SMA Al Izzah berinisial JD (12) diduga diduga melakukan penganiayaan terhadap temannya. inisial F. Dugaan penganiayaan terjadi di sebuah asrama pada Minggu (3 Maret).
Kakak laki-laki korban, Agus Setyawan (29), mengaku pertama kali mengetahui kejadian yang menimpa adiknya setelah mendapat laporan dari sang adik. asrama Petugas kebersihan asrama mengatakan bahwa JD terlibat perkelahian.
“Petugas kebersihannya memberi tahu saya. Dia mengatakan pada saat itu bahwa dia berkelahi dengan temannya untuk bersenang-senang dan menjelaskan bahwa wajahnya sedikit sakit. Sekitar satu jam kemudian, Aku menelpon perawatnya,β katanya. detikJatim, Senin (3 April).
Dalam panggilan tersebut, JD menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya kepada Agus. JD menceritakan, kejadian tersebut bermula saat JD bersama F, temannya dan teman korban lainnya sedang saling ejek di rak Pramuka di kamar tidur.
Tiba-tiba F marah karena tidak terima dibully oleh JD lalu melontarkan beberapa pukulan. meninju adiknya, Agus. Teman-temannya yang melihatnya ketakutan dan tidak berani memisahkan mereka.
“Temannya yang berada di dalam kamar langsung berlari keluar untuk meminta pertolongan. Tak lama kemudian, teman-teman JD datang dan memisahkan mereka. Saat itu, F juga pergi dan mengancam teman JD yang “(berusaha) berpisah (berpisah) dan juga ingin dipukuli,” jelas Agus.
Setelah mendengarkan cerita adiknya, Agus meragukan pernyataan pihak penyalur KPR tentang keterlibatan JD dalam kejadian tersebut. .bertarung dengan F. Karena saat ditanya, JD mengaku tidak melawan sama sekali saat F memukulnya.
“Sampai saya yakin tendangan baliknya? Dan kakakku menjawab tidak. Artinya bukan tawuran tapi penyerangan karena adik saya tidak bereaksi sama sekali saat dipukul, katanya.
Pria asal Bantur, kawasan Malang itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Batu. POLISI Ia berterima kasih kepada polisi yang segera turun menyelidiki masalah tersebut setelah kejadian tersebut dilaporkan.
BACA JUGA : Istri yang Potong Penis Suami di Muba Serahkan Diri Sembari Menangis
“Begitu mendengar kabar tersebut, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Batu dan mendapat tanggapan langsung. “Orang-orang tersebut langsung datang. di Mahad Al Izzah dan visum dan proses pemberitahuan sudah selesai,β kata Agus.
Dia mengatakan jalur hukum yang dipilih sangat mengecewakan dan mendidik. Karena jika kita tidak mengambil tindakan hukum, dikhawatirkan akan terjadi hal serupa. kejadian bisa terulang kembali. .
“Saya sangat menyayangkan tindakan ini karena tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. βItu juga menjadi keprihatinan kami, apalagi beberapa waktu lalu terjadi kekerasan di pesantren di Kediri yang berujung pada kematian,β jelasnya..