Seorang narapidana (Napi) Lapas Kelas I Mata Merah Palembang, Sumaryanto alias Bondol (33) ditemukan tewas. Polisi menyebut Sumaryanto tewas dibunuh. Polisi pun masih menyelidiki kasus tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, menegaskan korban tewas dibunuh. Kini kasus tersebut naik ke tingkat penyidikan.
“Iya (pembunuhan). Kasus ini sudah naik tingkat ke penyidikan oleh tim (penyidik) Satreskrim Polrestabes Palembang,” ungkapnya, dilansir detikSumbagsel, Sabtu (20/7/2024).
Menurut Harryo, pihaknya telah memeriksa 5 tahanan yang tinggal satu ruangan dengan korban. Kelimanya dijemput aparat pada sore hari dan diperiksa hingga pukul 20.00 WIB sebelum dikembalikan ke Lapas.
Baca Juga ; Modus Tawarkan Madu Pria di Medan Rampas Kalung Emas IRT
Namun, ia belum mau merinci soal hasil pemeriksaan tersebut. “Tunggu rilis nanti di Mapolrestabes Palembang untuk lebih jelasnya, ya,” katanya.
Kronologi Napi di Palembang Tewas Dibunuh, Pelaku Masih Dicari
Sumaryono ditemukan tewas pukul 06.00 WIB, Kamis (18/7) lalu oleh petugas Lapas. Warga Kabupaten Musi Rawas tersebut ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi.
“Almarhum ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB, Kamis (18/7) lalu. Setelah itu, langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diperiksa,” katanya.
Dari keterangan dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Indra Nasution, terdapat jeratan di leher dan kaki korban. Menurutnya, jeratan itu berasal dari pakaian yang dipelintir.
Baca Lainnya : Palak Sopir Truk Positif Narkoba, 3 Preman Di Medan Ditangkap
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, kami jumpai adanya bekas jeratan di leher dan kaki korban. Jeratan di leher itu menyatu simpul hidup,” ungkapnya dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (18/7/2024).
Namun Indra mengatakan, tak ada tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban. Korban diketahui meninggal 6 jam sebelum ditemukan.
Sumaryanto merupakan tahanan yang sudah ditahan di Lapas Kelas I Mata Merah Palembang selama 7 bulan
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Berdasarkan pemeriksaan, korban meninggal kurang lebih 6 jam sebelumnya,” jelasnya.