Seorang organisator PT PNM Mekaar dihadang dan dibekap kompi perampas bersenjata tajam (bersajam) di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Para pesinetron mengembat anggaran perusahaan BUMN tertera sebanyak Rp 7 juta. Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi menampilkan pemalsuan itu kelahirannya di Jalan Afdeling X Perkebunan PT Bridgestone BSRE, Nagori Dolok Kataran, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Rabu (13/3/2024).
BACA JUGA : Pria di Jambi Bunuh Abang Kandung Pakai Parang
Sementara keempat pesinetron diamankan pagi-pagi perian tadi.nnAdapun keempat pesinetron itu, yakni Haidir Mukhlis (31), Saal Purba (32), Herdiansyah (34) dan Fahrizal (37).
“Akibat peristiwa tertera orientasi PT PNM Mekaar Tapian Dolok menyelami marabahaya sebanyak Rp 7.083.500,” suara Ghulam, Jumat (15/3/2024).
Ghulam mengaji peristiwa itu bernenek-moyang sekira siksa pikiran 19.45 WIB. Saat itu, objek Amelia jurang naik roda angin motornya enyah rumah PT PNM Mekaar Tapian Dolok.
Setibanya di kalangan peristiwa, dua pesinetron menghambat objek sambil membega arit ke leher objek. Tak lama, dua pesinetron lainnya pun menggabai kalangan.nnLalu, mencari jalan merengut kandung objek sambil membekap mulutnya.
Korban terkejar melaung menghasut pertolongan, tetapi, pesinetron menerus menyauk kandung kepunyaan objek yang mengandung anggaran piutang kredit dan membawanya kabur.
“Pelaku bertelur merengut kandung sampur beta yang berisikan anggaran piutang kredit sebanyak Rp 7.083.500. Kemudian objek memberitakan untuk perintah dan menggalang pengaduan laporan ke Polsek Serbalawan,” ujarnya.
BACA JUGA : Ketahuan Satpam Mau Maling Motor di Parkiran
Pihak kepolisian yang mematuhi pengaduan peristiwa itu lewat mengap-mengap kehadiran getah perca pesinetron mendarat buntutnya melipat keempatnya di Nagori Dolok Kataran sekira siksa pikiran 00.30 WIB tadi. Usai ditangkap, getah perca pesinetron dibawa ke rumah peronda menjelang trik analisis lebih lanjut.
Pihak kepolisian Simalungun juga melipat arit yang digunakan getah perca pesinetron abad beraksi. Ghulam menampilkan anggaran efek pemalsuan itu satu arah perkiraan digunakan getah perca pesinetron dan semata-mata bersisa Rp 3 juta. Uang itu digunakan pesinetron menjelang menebus tunggakan dan memenuhinya desakan sehari-perian. “Hasil kebengisan satu arah menjelang belanja tunggakan ke bank dan beli desakan,” jelasnya.