Kabar mengejutkan kini terdengar dari kisah seorang gadis kecil yang memiliki nasib pilu. Hal ini dialami oleh seorang gadis berusia tujuh tahun di Kecamatan Tanjung Tiram, Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut). Bocah yang dicabuli tersebut diduga menjadi korban pencabulan saat jajan di warung dekat rumahnya.
Ayah korban yang berinisial RL dalam wawancaranya dengan pihak media sudah mengatakan. Bahwasanya peristiwa tersebut terjadi karena adanya dugaan pencabulan yang dialami anaknya itu . Yang mana hal tersebut di ketahui pada Kamis (21/3/2024). Saat itu, anaknya yang berusia 7 tahun itu baru saja jajan dari warung milik IS dan mengaku mendapati tindakan tidak senonoh.
Baca Juga : Remaja Tewas Ditemukan di Bogor Tergeletak Sejak Semalam
“Di hari itu, anak saya datang kepada saya dan bilang bahwasanya dicabuli waktu jajan di warung milik pelaku.” kata RL dengan pihak media pada, Minggu (28/4/2024).
Kronologi Kejadian Gadis Usia 7 Tahun di Batu Bara Dicabuli Pelaku Sudah Dibekuk
Tidak hanya itu saja ia juga menyampaikan korban tidak hanya diduga diraba-raba. Namun juga sang perlaku sudah menyetubuhi sang korban. Setelah itu, RL selaku sang ayah langsung mengadu ke Polres Batu Bara untuk membuat laporan. Anaknya selaku sang korban pun langsung menjalani proses visum di RSU Bidadari Batu Bara dan hasilnya terdapat luka lecet di alat kelaminnya.
“Setelah digali lagi dan mendapat keterangan yang jelas dari anak saya. Ternyata selama ini anak saya sudah dicabuli pelaku berulang kali. Hal itu ia mulai tahun 2022 sampai Maret 2024 lalu. Sudah belasan kali lah anak saya sudah mengalami hal tidak senonoh tesebut.” sebutnya.
Baca Lainnya : Jadi Tersangka Kepsesk Aniaya Siswa SMK Hingga Tewas di Nisel
“Tidak hanya itu saja sang pelaku ini beraksi siang hari waktu anak saya jajan di warungnya. Jadi hanya dengan iming-iming yang tidak logika anak saya asal dicabuli jajannya gratis dan sempat juga dijanjikan uang Rp 25 ribu untuk lebaran.” sambungnya kepada media dan wartawan.
Akibat kejadian yang dialami oleh sang buah hatinya, RL mengaku anaknya mengalami tanda traumatik. Hal ini ditandai dengan perubahan sikap anaknya yang mendadak menjadi takut. Saat ini pihak kepolisian juga sedang mencari hukuman yang sesuai dengan sang pelaku.